LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL
REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL
NAMA/NIM :
FEBBY MARCELINA MURNI /A1C117037
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
Gambar 1. Hasil madu direaksikan dengan NaOH
Gambar 2. Hasil reaksi fenol dengan besi (III) klorida
Gambar 3. Hasil oksidasi dengan asam kromat
Gambar 4. Hasil uji dengan alkali
VII. Data Pengamatan
7.1
Kelarutan
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Tabung 1
½ mL etanol + 2 mL aquades
|
Warna bening
|
2.
|
Tabung 2
½ mL madu + 2 mL aquades
|
Terbentuk 2 larutan didalam antara madu dan air,
setelah diaduk madu larut dalam air dan berubah warna kuning keruh
|
3.
|
Tabung 3
½ mL Fenol + 2 mL aquades
|
Sebelum digoncang warnanya putih susu, didiamkan
membetuk endapan orange, digoncangkan semua bercampur.
|
7.2
Reaksi dengan Alkali
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Tabung 1
½ mL fenol + NaOH 10% 5 mL
|
Warnanya kuning pudar, terdapat 2 fasa minyak dan
air, didiamkan minyak larut dan berwarna orange jernih
|
2.
|
Tabung 2
½ mL madu + NaOH 10% 5 mL
|
Terdapat larutan seperti minyak, lama-lama
menghilang, diaduk terdapat endapan warna kuning terang, lapisan atas berwana
kuning jernih
|
3.
|
Tabung 3
½ mL 2-naftol + NaOH 10% 5 mL
|
Terdapat gelembung gas sedikit, digoncangkan
warnanya bening dan tidak ada gelembung
|
7.3
Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
5 tabung reaksi dimasukkan 1 mL aseton
|
Aseton memiliki warna yang bening
|
2.
|
Tabung 1
·
1 mL aseton + 1 tetes
cairan alcohol (2-butanol)
·
Ditambahkan reagen BW
1 tetes
|
Warna tetap bening, ketika dimasukkan reagent BW
awalnya berwarna oren, ada gumpalan hijau di dasar tabung, dan ketika
digoncang semakin berwarna hijau
|
3.
|
Tabung 2
·
1 mL aseton + 1 tetes
ter-butil alcohol (madu)
·
Ditambahkan reagen BW
1 tetes
|
Awalnya warna menjadi oren dan ada sedikit warna hijau. Setelah digoncang warna
menjadi kuning minyak, di dinding tabung reaksi terdapat cairan
kental warna hijau
|
4.
|
Tabung 3
·
1 mL aseton + 1 tetes
kolesterol (minyak jelantah)
·
Ditambahkan reageb BW
1 tetes
|
Awalnya warnanya keruh diaduk menjadi jernih.
Ketika ditambah dengan reagent BW warna berubah menjadi oren serta terdapat
serbuk putih, dan terdapat 2 fasa.
|
5.
|
Tabung 4
·
1 mL aseton + 1 tetes
karbinol (air kunyit)
·
Ditambahkan reagen BW
1 tetes
|
Awalnya warna kuning keruh ketika dicampur warna
menjadi kekuningan, lalu digoncang warnanya menjadi kuning jernih, dan ketika
ditambah dengan reagen BW warnanya menjadi oren, dan terdapat gelembung/busa.
|
7.4
Reaksi Fenol dengan Klor
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
0,1 mL fenol + 3 mL aquades
|
Larutan bercampur secara homogen
|
2.
|
Ditambahkan klor dan digoncang
|
Dilakukan penambahaan terus menerus sehingga warna
menjadi jernih
|
7.5
Reaksi Fenol dengan Besi (III) Klorida
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Tabung 1
1-2 tetes fenol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi
(III) klorida
|
Semua larut menjadi satu dan warna yang dihasilkan
adalah ungu jernih
|
2.
|
Tabung 2
1-2 tetes resorsinol + 5 mL aquades + 1-2 tetes
besi (III) klorida
|
Semua larut dan
warnanya menjadi kuning jernih
|
3.
|
Tabung 3
1-2 tetes 2-propanol + 5 mL aquades + 1-2 tetes
besi (III) klorida
|
Semua larut dan menghasilkan warna kuning pudar
|
VIII.
Pembahasan
Alkohol memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan
sehari-hari. Alkohol dapat mengalamiberbagai macam reaksi-reaksi dengan senyawa
lain, contohnya saja reaksisubstitusi dengan senyawa halogen. Kemudian alkohol
juga mengalami reaksioksidasi dengan senyawa aldehid, keton, eter, esterdan
asam karboksilat bahkan juga bereaksi dengan logam-logam alkali membentukgaram
alkoksida. Selain itu pula, alkohol dapat juga mampu mengalami reaksidehidrasi
alkohol yang akan membentuk senyawa tidak jenuh. Karena mengalami banyak
reaksi-reaksi, kita perlu memahami dan
mempelajari sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia dari alkohol.
Pada
percobaan ini telah dilakukan percobaan pada alkohol maupun fenol. Percobaan
ini dilakukan pada beberapa zat yaitu 2-butanol, fenol, ter-butil alkohol,
etanol, 2-naftol, n-butil alkohol dan lainnya. Percobaan ini dilakukan untuk
mengetahui perbedaan sifat-sifat kimia dan sifat-sifat fisika dari fenol
ataupun alkohol. Uji yang dilakukan yaitu, uji kelarutan, uji reaksi dengan alkali,
pengujian Bordwell-Wellman, uji reaksi fenol dengan klor, serta uji reaksi fenol dengan besi (III) klorida ( http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/ ).
8.1 Kelarutan
Kelarutan
adalah kemampuan suatu zat terlarut melarut pada suatu pelarut. Kelarutan suatu
senyawa bergantung pada sifat fisika dan sifat kimia zat terlarut dan pelarut,
serta bergantung pada temperatur, tekanan dan pH larutan. Pada percobaan ini
digunakan 3 bahan, yaitu fenol, etanol, dan madu. Pada tabung reaksi pertama
diisi dengan 0,5 ml fenol dan kemudian ditambahkan 2 ml air. Ketika dicampur
larutan fenol dapat larut dalam air, dan
sebelum digoncang warna larutannya berwarna putih susu, ketika didiamkan membetuk
endapan orange, lalu digoncangkan
semua bercampur. Lalu pada tabung reaksi kedua diisi dengan 0,5 ml etanol
dan ditambahkan dengan 2 ml air, ketika dicampur larutan etanol dapat larut
dalam air, serta menghasilkan larutan yang berwarna bening. Dan terakhir pada
tabung reaksi ketiga diisi dengan 0,5 madu dan ditambahkan dengan 2 ml air,
ketika dicampurkan terbentuk 2 larutan didalam antara
madu dan air, setelah digoncang
madu larut dalam air dan berubah warna
menjadi warna kuning keruh.
8.2 Reaksi dengan Alkali
Pada percobaan
ini dilakukan dengan cara mereaksikan larutan dengan alkali. Pada percobaan ini
menggunakan 3 bahan, yaitu fenol, 2-naftol dan madu. Pada tabung reaksi pertama
diisi dengan 0,5 ml fenol dan ditambahkan dengan 5 ml larutan NaOH 10% dan
ketika digoncang warna larutannya menjadi warna kuning pudar, dan terdapat 2 fasa yaitu minyak dan air, ketika didiamkan minyak larut
dan larutan menjadi berwarna orange
jernih. Pada tabung reaksi kedua diisi dengan 0,5 2-naftol dan
ditambahkan dengan 5 ml NaOH 10% hasilnya yaitu terdapat
gelembung gas sedikit, dan ketika digoncangkan
warnanya menjadi bening
dan gelembungnya hilang. Dan kemudian pada tabung reaksi yang
ketiga diisi dengan 0,5 ml madu dan ditambahkan dengan 5 ml NaOH 10% hasil yang
didapatkan yakni terdapat larutan seperti minyak,
lama-kelamaan menghilang, dan ketika diaduk terdapat endapan
warna kuning terang, serta pada lapisan
atas berwana kuning jernih.
8.3 Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian
Bordwell-Wellman)
Pada percobaan
ini bertujuan untuk menentukan jenis alkohol yang mudah dioksidasi. Pada percobaan
ini menggunakan 4 bahan, yaitu 2-butanol, terbutil alkohol yang digantikan
dengan madu, kolestrol yang digantikan dengan minyak jelantah, dan trifenil
karbinol. Pada tabung reaksi pertama diisi dengan 1 ml aseton ditambahkan
dengan 2-butanol warna larutan tetap berwarna bening, lalu ketika dimasukkan 1 tetes reagent BW awalnya larutan berwarna oren, ada
gumpalan hijau di dasar tabung, dan ketika digoncang larutan semakin berwarna hijau. Pada tabung reaksi kedua diisi dengan 1 ml aseton dan ditambahkan
dengan madu lalu ditambahkan dengan 1 tetes reagen BW larutan awalnya
menjadi warna oren dan ada
sedikit warna hijau. Setelah digoncang
warna menjadi kuning minyak, dan di
dinding tabung reaksi terdapat
cairan kental warna hijau. Pada tabung
reaksi ketiga diisi dengan 1 ml aseton dan ditambahkan dengan minyak jelantah larutan
awalnya berwarna
keruh dan ketika digoncang menjadi berwarna jernih. Kemudian ketika ditambah dengan
reagent BW warna berubah menjadi oren serta terdapat serbuk putih, dan terdapat
2 fasa, oren dibagian bawah dan minyak pada bagian atas. Lalu terakhir pada tabung reaksi keempat diisi dengan 1 ml
aseton dan ditambahkan dengan trifenil karbinol (air kunyit) larutan awalnya
berwarna kuning keruh
ketika dicampur warna menjadi kekuningan, lalu ketika digoncang warnanya menjadi kuning
jernih, dan ketika ditambah dengan reagen BW warnanya menjadi oren, dan
terdapat gelembung/busa.
8.4 Reaksi Fenol dengan Klor
Pada percobaan
bertujuan untuk mengetahu reaksi antara fenol dengan klor. Yang pertama yaitu
siapkan tabung reaksi dan diisi dengan 1 ml fenol dan ditambahkan dengan 3 ml
air, hasil yang didapat yaitu larutan bercampur secara
homogen dan larutan berubah menjadi keruh, lalu larutan ini
ditambahkan dengan HCl dan didapatkan hasil larutan yang berwarna
menjadi jernih jika dilakukan penambahaan
larutan HCl secara terus
menerus.
8.5 Reaksi Fenol dengan Besi (III) Klorida
Pada percobaan
bertujuan untuk mengetahu reaksi antara fenol dengan besi (III) klorida. Dimana
pada percobaan ini menggunakan fenol, resorsinol dan 2-propanol. Pada tabung
reaksi pertama diisi dengan 1-2 tetes fenol dan ditambahkan dengan 5 ml air
lalu ditambah dengan 1-2 tetes besi (III) klorida, didapatkan hasil yaitu semua
larutan larut/bercampur
menjadi satu dan warna yang dihasilkan adalah
ungu jernih. Pada tabung reaksi kedua
diisi dengan 1-2 tetes resorsinol dan ditambahkan dengan 5 ml air lalu ditambah
dengan 1-2 tetes besi (III) klorida, didapatkan hasil yaitu semua
larutan menjadi larut dan warnanya berubah menjadi
kuning jernih. Pada tabung reaksi kedua diisi dengan 1-2 tetes
2-propanol dan ditambahkan dengan 5 ml air lalu ditambah dengan 1-2 tetes besi
(III) klorida, didapatkan hasil yaitu semua
larutan menjadi larut dan
menghasilkan larutan warna
kuning pudar.
IX. Pertanyaan
Pasca Praktikum
1.
Pada percobaan
reaksi fenol dengan Klor, apa hasil yang didapatkan?
2.
Mengapa fenol dapat
bereaksi ataupun dapat larut dalam larutan NaOH 10%?
3.
Dalam percobaan
kelarutan, apa yang menyebabkan etanol dapat larut dalam air?
X. Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:
1.
Sifat alkohol dan
fenol dapat dibedakan dari keasamannya, dimana fenol memiliki keasaman yang
lebih tinggi dibandingkan dengan alkohol.
2.
Reaksi yang dapat
digunakan untuk membedakan antara senyawa alkohol dan fenol, yaitu uji
kelarutan dengan air, uji reaksi dengan alkali, uji dengan reagen
Bordwell-wellman, uji reaksi dengan klor, serta uji reaksi dengan besi (III)
klorida.
3.
Reaksi yang
membedakan senyawa alkohol dan fenol, yaitu pada uji dengan asam kromat dimana
alkohol akan bereaksi dengan asam kromat dan tidak bereaksi pada fenol. Lalu pada
uji dengan besi (III) klorida, dimana fenol akan bereaksi dengan besi (III)
klorida dengan berubahnya larutan menajdi warna ungu, sedangkan pada alkohol
tidak bereaksi dengan besi (III) klorida.
XI. Daftar
Pustaka
Chang, R. 2003. Kimia
Dasar I. Jakarta: Erlangga
Mardzuki. 2014. Pengaruh Perbedaan Gugus Alkohol yang
Bereaksi dengan Pereaksi Lucas Terhadap Kecepatan Reaksi. Vol.2 No.3
Ridwan. 1990. Kimia
Organik. Jakarta: Binarupa Aksara
Suminar. 1990. Kimia
Organik. Jakarta: Erlangga
Tim Kimia Organik I. 2019. Penuntun Praktikum
Kimia Organik I. Jambi: Universitas Jambi
http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/
diakses pada tanggal 28 Maret 2019
XII. Lampiran
Gambar 1. Hasil madu direaksikan dengan NaOH
Gambar 2. Hasil reaksi fenol dengan besi (III) klorida
Gambar 3. Hasil oksidasi dengan asam kromat
Gambar 4. Hasil uji dengan alkali
Gambar 5. Hasil reaksi aseton dengan minyak jelantah
Novela melinda (A1C117007). Untuk pertanyaan nomor 1, menurut saya larutan fenol di tambahkan 3 ml air. Larutan yang awalnya berwarna oren menjadi bening. Kemudian ditambahkan HCl dan digoncang larutan tetap jernih. Hal ini dikarenakan fenol dapat larut dalam air dan asam. Senyawa fenol termasuk kedalam senyawa aromatik maka dari itu ia berbentuk cincin. Ketika fenol direaksikan dengan HCl akan terjadi reaksi substitusi elektrofilik yang mana pada reaksi ini berlangsung lemah
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan no 2 yait Karena fenol memiliki memiliki cincin aromatik yang relatif stabil sehingga fenol mampu larut dalam NaOH dengan melepaskan satu protonnya untuk menjadi suatu anion yang larut dalam NaOH.(sri lestari A1C117041)
BalasHapusNiken (033) saya akan menjawab nomor 3, karena gugus hidroksil pada etanol dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Dan juga etanol dan air sama-sama merupakan senyawa polar sehingga dapat larut.
BalasHapus