JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
SINTESIS ASETON
NAMA/NIM :
FEBBY MARCELINA MURNI /A1C117037
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
PERCOBAAN 7
I.
Judul : Sintesis Aseton
II.
Hari, tanggal : Sabtu, 06 April 2019
III.
Tujuan : Adapun tujuan dari praktikum ini
adalah:
1.
Untuk mengetahui
apa itu senyawa aseton.
2.
Dapat memahami
mekanisme sintesis aseton.
IV. Landasan
Teori
Senyawa keton yang paling sederhana, yang tidak
berwarna, mudah menguap, dan termasuk dalam pelarut organik yang mudah terbakar
merupakan senyawa aseton atau biasa disebut 2-propanon. Senyawa aseton dapat
ditemukan di tumbuh-tumbuhan dan terdapat pada hasil penguraian metabolisme
lemak pada hewan. Aseton juga sedikit terdapat pada urin dan darah manusia.
Tetapi pada penderita diabetes, lebih banyak terdapat aseton. Aseton banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, digunakan untuk
membersihkan warna kuteks, untuk membersihkan keyboard laptop atau komputer
yang kotor, untuk membuat lantai lebih mengkilap, untuk menghilangkan noda pada
cangkir yang terbuat dari porselin, untuk membuat sepatu lebih mengkilap, untuk
menghilangkan goresan pada kaca jam tangan, serta untuk membersihkan papan tulis yang sudah kotor
karena tinta spidol ( http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/03/sintesis-aseton/ ).
Suatu keton
yang dapat dibuat dari bahan dasar isopropil alkohol dengan cara oksidasi merupakan aseton.
Aseton adalah zat tidak berwarna dengan berat jenis 0,812 gram/mol dan
mempunyai bau yang sengit. Aseton dapat bercampur dalam air dan dalam semua
perbandingan adalah suatu zat pelarut yang baik bagi banyak zat-zat organik,
aseton dipakai dalam pembuatan senyawa penting antaranya kloroform dan
iodoform.
Urin biasanya mengandung
sedikit aseton, tetapi lebih banyak dalam keadaan sakit tertentu seperti
diabetes melitus. Aseton atau propanon mempunyai rumus (CH3)2CO.
Aseton dapat dibuat
secara teknik dengan
cara :
1.
Dengan pemanasan kalsium asetat.
2.
Dengan mengalirkan uap Asam
Asetat pada kira – kira 480 oC melalui oksidasi logam yang bekerja
katalis seperti Alumunium Oksida, Kalsium Oksida, Magnesium Oksida.
3.
Dengan penguraian
zat pati oleh bakteri-bakteri tertentu seperti baccilus aceto – aethyalitus
dan bacillus maseransi hasil sampingan yang didapatkan adalah etil
alkohol.
4. Dengan oksidasi
alkohol sekunder 2-propanol dengan menghangatkannya dalam Kalium dikromat dalam
suasana asam
(Fessenden, 1982).
Alkohol primer jika dioksidasi akan
membentuk aldehid, sedangkan alkohol
sekunder jika dioksidasi akan membentuk keton dan alkohol
tersier tidak bisa
dioksidasi kembali. Oleh karena itulah mengapa untuk mensintesis aseton
menggunakan alkohol sekunder. Keton tahan terhadap oksidasi lanjutan, tidak perlu
memisahkan hasilnya dari campuran reaksi selama berlangsungnya reaksi oksidasi.
Aseton
ditemukan pada :
1. Upper
troposphere dan lower stratosphere.
2. Atmosfer
sebagai hasil dari reaksi fotokimia dan hidrokarbon alam
3. Emisi
langsung dari sumber-sumber biologik
4. Oksidasi
atmosferik dan berbagai hidrokarbon biogenic (Halleman,
1968).
Aseton mempunyai gugus karbonil yang memiliki ikatan
rangkap dua karbon-oksigen terdiri atas satu ikatan σdan satu ikatan π. Umumnya
atom hidrogen yang terikat pada atom karbon sangat stabil dan sangat sukar
diputuskan. Namun, lain halnya dengan atom hidrogen yang berada pada karbon (C)
di samping gugus karbonil yang disebut atom hidrogen alfa. Diakibatkan oleh penarikan
elektron oleh gugus karbonil, dan kerapatan elektron pada atom karbon alfa
semakin berkurang, maka ikatan karbon dan hidrogen alfa semakin melemah,
sehingga hidrogen alfa menjadi bersifat asam dan dapat mengakibatkan terjadinya
substitusi alfa(α). Substitusi α melibatkan penggantian atom H pada atom karbon
α dengan elektrofil (Wade, L.G. 2006).
Ada beberapa sumber dari biologi yang dapat memproduksi aseton yang
telah banyak dikenal,
diantaranya sudah dikarakteristik dengan sangat baik, dan merupakan
dekarboksilasi enzimatik dari asetoasetat pada hewan.
Bakteri yang telah dikenal memproduksi pada pembuatan aseton diantaranya :
1. Clostridium
acetobutylium
2. Bakteri
aerobik yaitu streptococus cremonies dan streptococus lactis bila
dibiarkan dalam skim milk.
3. Vibrio Sp bila
dibiakkan dalam media yang mengandung L-leksin.
4. Pseudomonas
aeruginosa
(Fieser, 1957).
V.
Alat dan Bahan
5.1
Alat :
1.
Batang pengaduk 1
buah
2.
Erlenmeyer 100 ml 1 buah
3.
Gelas beker 200 ml 1 buah
4.
Gelas beker 500 ml 2
buah
5.
Gelas ukur 50 ml 1
buah
6.
Heating mantle 1 buah
7.
Kaca arloji 1
buah
8.
Labu leher tiga 500 ml 1
buah
9.
Pengaduk 1
buah
10. Peralatan destilasi lengkap 1 set
11. Pipet tetes 1
buah
12. Spatula 1
buah
13. Termometer 1 buah
5.2 Bahan :
1. Akuades
2. Asam sulfat pekat
3. Es batu
4. Kristal kalium permanganat
5. Isopropil Alkohol atau propanol
VI.
Prosedur Kerja
6.1 Pembuatan
aseton dengan oksidator kalium permanganat
1. Dirancang
alat destilasi dengan baik ( terdiri dari statif, klem, thermometer, pipa T,
hot plate, kondesor, gelas beker, Erlenmeyer)
2. Dimasukan
kedalam gelas kimia 85 ml aqiuades
3. Dimasukan
12 ml asam sulfat pekat dan 16 gram kristal KMnO4.
4. Diaduk
campuran tersebut dengan hati-hati
5. Diamkan
sampai campuran tidak panas lagi
6. Dimasukan
campuran kedalam labu leher tiga secara perlahan
7. Diaduk atau digoyongkan labu leher tiga
8. Dimasukan
batu didih kedalam labu leher tiga
9. Dilakukan
proses distilasi terhadap campuran pada suhu 75o – 80oC
10. Diukur
volume aseton yang dihasilkan
11. Diulangi
percobaan ini dengan kristal KMnO4 sebanyak 20 gr
6.2
Pembuatan aseton dengan oksidator kalium bikromat
1. Dirancang
alat destilasi dengan baik
2. Dibuat
campuran H2SO4 pekat dengan isopropil alcohol ( 50 ml
air + 27,5 ml H2SO4
+ 29, 2 ml isopropil alcohol)
3. Dimasukan
kedalam labu suling
4. Dilarutkan
10 gr K2Cr2O7 dalam 100 ml aquades
5. Dimasukan
kedalam corong pisah
6. Dipanaskan
abu sampai mendididih diangkat penagas + K2Cr2O7 melalui
corong pisah
7. Dilakukan
destilasi setelah K2Cr2O7 pada suhu 75 oC
8.
Dihitung rendemen
Video Percobaan:
Pertanyaan:
1.Apa yang dihasilkan pada proses destilasi senyawa kalsium asetat?
2. Mengapa pada proses destilasi harus dilakukan berulang kali?
3. Tuliskan reaksi asam asetat menghasilkan aseton?
2. Mengapa pada proses destilasi harus dilakukan berulang kali?
3. Tuliskan reaksi asam asetat menghasilkan aseton?
saya elda septiana (A1C117027) akan menjawab nomor 1.
BalasHapusHasil dari proses destilasi pada kalsium asetat yaitu menghasilkan destilat yang berwarna kuning sangat gelap dan uap mulai dikeluarkan.
saya Yulinarti Choinirul Nisyah (A1C117025) akan menjawab no 2. Agar menghasilkan senyawa yang benar-benar murni, tanpa ada gangguan dari senyawa lainnya.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab pertanyaan nor 3. Menurut saya reaksi yang terjadi adalah
BalasHapusCa (C2H3OO)2 ========> CH3COCH3 + CaCO3